Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perahu Rempang

15 September 2023   17:16 Diperbarui: 15 September 2023   17:38 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perahu Rempang

Nun perahu itu terlalu rentan melayar laut
Makanya sekedar membiduk saja di tepian rempang
Mengail belanak kecil buat lauk hari
Ketika ladang nan sekilan ini ditera kemarau

Namun hari-hari belakangan di sela selat
Entah kenapalah sebab ..
Tanah rempang nan damai disaput kabut membelanga
Langitnya menggurindam dendang kesedihan

Nun perahu itu tak lagi bahari membiduk lautan
Tanah sekilan cukuplah sudah bercocok asa
Mengail belanak disela parit rempang
Apalah dikata kini mendung hitam mendadak berarak

kota batu, sept.2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun