Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berpuasa di Rantau Puisi

24 Maret 2023   09:38 Diperbarui: 24 Maret 2023   10:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Melongok ramadhan, se-sekali kata

Pada pematang huruf dalam bait

Mumpung puasa baru sehari

Membentang sajadah cinta di atas puisi

(2)

Melongok ramadhan, se-sekali masa

Bukan saja pada menahan lapar, dahaga

Bukan tentang menumpuk tingginya pahala

Bukan dalam kerimbunan ladang nafsu

(3)

Se-sekali berpuasakan diri meniada jasmani

Melongok ramadhan suci di relung nan tersembunyi

Tentang bentang sajadah cinta-Nya tanpa tepi

Pada pematang huruf dalam bait-bait puisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun