Simpan tawa itu diam-diam, dalam erat genggamanmu
Sendirian, meskinya menggeliat tak henti pada
Sorak yang ingin meliar bebas ditepuk-lepaskan, biarkan saja
Sunyi itu berisik, menceritakan semua tipu-dayanya  Â
Pada segalanya yang berpura-pura, itu semua
Hanya mengulang cerita lama yang telah distensil pensil, pada
Buku waktu yang ditikam mati di bawah meja-meja silap, ketika
Orang-orang disihir lelap dalam kesaktian lupa
Simpan saja tawa itu diam-diam, dalam erat genggamanmu
Sendirian, meski mungkin hatimu pecah karenanya, apapun itu
Biarkan tawamu tersimpan diam, diam-diam dan