Pada selembar kertas biru
Engkau menjawab begitu romantis
Dulu,
"aku minta puisi!"
Gemetar jemari ini
Di bawah pohon akasia sore
Berupaya,
Menyusun kata ..
Jemari ini beku,
Aku harus menulis apa
Bingung:
Tak ada huruf menitik maksud
Â
"puisiku segenggam bunga", dan
Sudah kukirimkan padamu
Lewat rindu
Kemarin itu ketika senyum kita bertaut
...,
Dulu engkau minta puisi
Karenanya aku kalah
Kini, ketika aku menjadi puisi
Engkau inginnya:Â segenggam bunga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H