Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maafkan, Aku Mencintaimu Diam-diam

3 Februari 2023   21:59 Diperbarui: 3 Februari 2023   22:00 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Orang bilang cinta itu tak bersekat

Maka dia bebas saja melongok suka-suka

Kadang dia mampir di pinggul gadis remaja

Ketika melangkah genit di basah gerimis

(2)

Tak jarang cinta semaunya nempel sesa'at masa

Membubuhkan kerinduan nan entah disebatas pandang

Manakala janda sebelah rumah kok gak lewat-lewat

Padahal jam sembilan malam telah lalu terlelap

(3)

Namun ini lain, hati ini betul-betul kusut tak beringsut

Ketika satu-satunya cinta yang kupunya gak pulang-pulang

Kiranya ia dimabuk asmara tatap genit isteri tetangga

Tolong kawan, kali ini jangan bilang siapa-siapa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun