Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memata-matai Mata

6 Januari 2023   11:21 Diperbarui: 6 Januari 2023   11:23 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Mata kiranya perlu juga dijaga

Dimata-matai selalu

Terkadang karena terbiasa dipercaya, mata

Sukanya suka-suka mau

(2)

Jangan salah mengira duga

mengapa pula mata perlu dimata-matai

Sebab mata acap juga meliar dan salah singgah

Ketika mata tertumbuk asmara  

(3)

Jika mata terlambat pulang, maka

Bisa jadi mata terpenjara

Mungkin dia 'tlah terkurung dalam keranjang cinta terlarang

Ketika kita terlupa memata-matainya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun