(1)
Dari puncak Jabal Dukhan bola itu semula bergulir
Wajahnya yang sumringah tampak mengilap berminyak
Telah sebulan ini mata dunia menatapnya tertambat
Di Stadion Lusail yang indah dan megah sorak bertaut
(2)
Bola itu kini telah bergulir pelan menuju titik akhirnya
Hujan tawa dan air mata pilu membatu di bulat tatapnya
Ditemani sepiring Kabsa nan hangat Qatar terlihat lelah
Nun di kejauhan tampak Jabal Dukhan dalam kesedihan  Â
(3)
Kadang waktu berasa nian begitu cepatnya berkemas
Padahal mata ini telah terlanjur biasa menangkap malam
Ditemani sepiring Kabsa nan hangat Qatar terlihat lelah
Dari puncak Jabal Dukhan bola itu pergi untuk kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H