(1)
Puisi sudah seperti teman bernafas saja bagiku
Kemanapun jemari ini menari selalu menjadi puisi
Pengen juga sesekali merasai bernafas tanpanya
Duduk manis sendiri bertemankan secangkir kopi
(2)
Pernah mencoba berupaya menghindar sejenak
Meninggalkan puisi terkurung di ruang hampa kata
Namun selalu saja aku gagal mengabaikannya
Meski tak menghiraukannya nyatanya ia tetap setia
(3)
Seperti malam ini ketika engkau datang menyapa
Sesungguhnya aku taklah hendak menulis puisi
Ma'afkan jika kehadiranku kembali mengusikmu
Anggap saja tulisanku kali ini bukanlah puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H