Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kursi Sang Guru

25 November 2022   10:45 Diperbarui: 25 November 2022   10:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kursi tua itu masih berdiri di sana

Diantara papan tulis kayu

Setia dalam sunyi

Keropos di sana sini dan berdebu

Sepotong kapur tergolek di kaki reotnya

Ada penghapus usang

Juga penggaris panjang yang bisu

Waktu terus melangkah

Memendek jarak

Merajut lupa

Telah banyak riwayat nan membuku

Di atas kursi tua itu

Mengantar para siswa menuju kursi-kursi sukses

Namun kursi tua itu

Tetap setia terseok merajut akhlak mulia

Mendidik insan-insan cerdas

Hari ini,

Kursi tua itu masih berdiri di sana

Kokoh dalam sunyinya puja dan puji

Sendirian teruji masa mendidik dan mengajar siswa

Tanpa pernah meminta imbal jasa

Sepanjang masa

(salam takzim bagi para guru kami yang mulia, pahlawan tanpa tanda jasa, selamat hari guru nasional, plg, 25 November 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun