Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkunjung di Alam Ghaib

20 November 2022   12:29 Diperbarui: 20 November 2022   12:33 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Kedatanganku disambut pendar cahaya

Kilaunya membungkus erat tubuh ini seketika

Seberkas cahaya sejuk datang menyelinap

Tubuh ini tiba-tiba seakan terbang melayang

(2)

Kiranya aku telah berada di satu kota nan megah

Jalan rayanya lebar dengan lalu lalangnya yang tertib

Semua kendara'an yang melintas tanpa suara

Tak ada kebisingan dalam padatnya lalulintas kota

(3)

Dari atas kusaksikan sebuah kota yang damai

Rumah-rumah pemukiman terlihat asri dan hijau

Anehnya tak banyak orang-orang yang hilir mudik   

Komunikasi diantara mereka hanya saling tatap

(4)

Penasaran kucoba menyapa mereka dengan ramah

Namun bukan jawaban sopan yang kudapatkan

Kiranya kudapati isteriku telah disampingku was-was

Mas ada apa kok bergumam sendirian dalam lelap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun