(1)
Ayah, siang ini engkau datang
Bersama dua rangkaian besar rambutan segar  Â
Sapa dan senyummu masih seperti dulu
Ketika musim rambutan bergelayutan di belakang rumah kita
(2)
Ayah, tak biasanya engkau datang di siang hari
Ketika selimut lelah menidurkanku
Hari ini engkau telah punya cicit yang lucu menggemaskan, Ayah ..
Mungkin karenanyalah engkau menyengaja datang
(3)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!