Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Sepenggal Sayap Malam

8 November 2022   10:17 Diperbarui: 8 November 2022   10:20 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Pada sepenuhnya malamku yang usai

Kutemukan engkau tersenyum dalam lelap

Taburan asaku yang memburumu seketika tumpah   

Aku tersungkur jatuh di dalamnya

(2)

Tak ada sesuatu lain merupa

Hanya engkau saja yang ada menyapa

Seperti gelas kosong yang tiada hentinya menuang segala rasa

Akupun terperangkap cinta nan entah ..

(3)

Dalam dekapan usia malamku yang usai

Sirna segala aku

Tenggelam dalam ketiadaa'n berada     

Yang tersua kini hanya engkau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun