(1)
Matahariku membulat cahaya
Menyapa semesta dalam hangatnya damai
Di ufuk sanubarinya yang santun dia selalu bersenandung
Memulai hariku dengan berbagi senyum
Â
(2)
Di bawah tatapnya yang bening membulat
Waktu yang berlari kadang mencandainya dengan percikan canda
Mencolek pinggulnya yang elok menggantung itu dengan nakal,
Kala batik garis daun tipis yang dikenakannya disingkap hari Â
(3)
Pagi ini matahariku tampak cemberut
Dia enggan menyibak semesta dengan senyumnya yang damai seperti biasanya
Mungkin dia sengaja melampiaskan cemburu
Ketika dia tahu kulupa mencolek pinggulnya yang elok menggantung itu, sebelum hari yang terik berlari kencang menggodanya nakal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI