(1)
Pada kaki-kakimu yang licin
Bergelantungan mimpi-mimpi indah
Tentang tahta nan kemilau
Tentang gemerincingnya harta berlimpah
Â
(2)
Masih pada kaki-kakimu yang licin
Berpacu nafas nafsu berkuasa
Tak peduli sesak asa melampaui batas
Tak peduli meski terengah bertaruh nafas
(3)
Pada kaki-kakimu yang licin itu
Menghamba para berhala
Mereka seperti tuba
Meracuni diri hingga lupa kan berpulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!