kalam malam
(1)
Malam ini, inginku menulis riwayatmu kini
Setelah air matamu yang tiada henti mengalir itu, tergenang
Merupa danau kesedihan nan tak berkesudahan
Begitu dalamnya lukamu hingga menjelmakan duka yang membatu Â
(2)
Sekarang, kuingin memulainya dengan tulusnya sapa
Lalu, dalam kegundahanmu itu bagaimana keada'anmu kini puteri?
Semoga engkau telah pandai menyusut kelamnya hari lalu Â
Setelahnya, biarkan malam yang mengusap sisa lara kesedihanmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!