Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gaduh, Bintang Jatuh!

7 Agustus 2022   13:43 Diperbarui: 7 Agustus 2022   14:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada suatu ketika

(1)

Malam tampak telanjang

Membulat indah di bawah tatap purnama

Kelap-kelip bintang memenuhi langit

Seakan mendekap bumi yang kedinginan sunyi 

(2)

Malam tiba-tiba mencekam

Mendadak saja ada bintang di langit yang tinggi jatuh

Cahayanya merekahkan langit, lalu

Terjerembab menghujam bumi yang terlelap

(3)

Malam masih telanjang

Di wajahnya yang bulat mengalir lelah yang menikam

Nun di atas langit kelap-kelip bintang masih mewarnai malam

Menyisakan gaduh di bumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun