Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tetikus

19 Juli 2022   12:24 Diperbarui: 19 Juli 2022   12:26 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Seekor tikus melompat diantara kerimbunan semak

Tatapnya gemetar menyapu sekitar

Ada luka menganga di ekornya yang kotor menjuntai

Jejak kakinya yang tertinggal liar membelukar

(2)

Pada seonggok ranting yang membusuk dia terkulai

Dipejamkannya gundah dalam-dalam dikedua belah matanya

Bergumpal resah melekat erat pada tungkainya yang lelah

Misae di ujung hidungnya terlihat kusut berurai 

 

(3)

Nun pada sarangnya yang sementara ditinggalkan

Segerombolan tikus lain berkerumun mengerat jejak-jejak

Mereka berupaya memburu waktu yang terjungkal  

Tatap mata mereka gemetar menangkap sesal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun