Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemenyan

24 Juni 2022   10:49 Diperbarui: 24 Juni 2022   11:07 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Pesta belum lagi dimulai

Panggung akbar sengaja belum didirikan

Orgen tunggal juga belum dipesan

Undanganpun belum disebar

(2)

Namun syahwat sihirnya 'tlah menyebar

Bau anyirnya begitu penuh sesak  

Menusuk segala ruang nafas

Menghujani janji-janji di dada-dada telanjang

(3)

Pesta belum lagi dimulai

Namun orang-orang yang entah 'tlah khusuk membakar kemenyan

Menghipnotis mimpi-mimpi jelata   

Berupaya menjampi indah janji-janji entahlah ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun