Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tersandung Panci

17 Juni 2022   10:27 Diperbarui: 17 Juni 2022   10:35 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Siapa pula yang taruh panci sembarangan

Jalanan lebar begini kok bisa-bisanya diselipin panci

Panci rombeng penghuni rahasia dapur emak-emak rempong

Bikin langkah bergegas jadi terjerembab mati

(2)

Panci memang kadang bisa bikin geli-geli

Manakala sang panci berkeliaran meliarkan diri di keramaian hari

Pamer pantat hitamnya yang 'tlah usang dimakan api

Bikin heboh emak-emak rempong yang sukanya mencandai panci

(3)

Siapa sih yang sukanya dengan panci basi

Sembarangan menaruhnya di langkah kaki pagi yang bergegas pergi

Bikin mata kaki saja terjerembab jatuh kelilipan panci  

Panci basi yang bisanya hanya bikin geli-geli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun