Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Lupa Bahagia

10 Juni 2022   09:52 Diperbarui: 10 Juni 2022   09:56 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bismillahirrahmanirrahim

(1)

Pagi 'tlah membuka jendelanya

Langit biru yang membulat bercengkerama dengan kehangatan tatap matahari

Kumpulan burung-burung berlomba meninggalkan sarang

Mengepakkan sayap mematuk rejeki

(2)

Jalanan kota mulai dijejali bising

Orang-orang beragam profesi bergegas memburu langkah menyemai keringat

Di bawah kedip lampu merah tampak khusuk sepasang pengamen berdendang riang tentang kemesra'an lagu-lagu cinta

Tak berasa pagi telah berlari merayap hari

(3)

Waktu senantiasa memeluk hari

Meraut perjalanan masanya dengan hujan dan terik matahari yang datang silih berganti

Lalu orang-orang menyemainya dengan ikhtiar, kesabaran dan do'a

Sebagai apapun profesimu jangan lupa bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun