Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dongeng Cinta tentang Bola

20 Mei 2022   09:51 Diperbarui: 20 Mei 2022   10:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Piala emas itu diangkat tinggi sekali

Sorak-sorai suka cita bergema memecah stadion

Taburan kembang api warna warni berhimpitan berpacu mewarnai langit

Bersama jemari berpeluh bergantian erat memagut juara

(2)

Telah terlalu lama masa penantian itu tiba

Selama ini beribu kompetisi yang diikuti selalu berlalu saja sia-sia

Padahal pemain dan pelatih silih berganti bak musim padi

Namun segala upaya masih saja selalu berakhir dalam derasnya derai air mata lara

(3)

Kini sa'at yang dinanti bersama 'tlah tiba

Piala berukir emas itu bergantian diangkat tinggi-tinggi sekali

Kerinduan dan penantian panjang kami tentang kebangga'an merengkuh juara 'tlah menjelma nyata

Kami bangga dan sabar menanti meski kini masih saja kiranya bermimpi mengukir juara karena cinta kami padamu tak berbatas waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun