Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemplang

12 April 2022   12:18 Diperbarui: 12 April 2022   12:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Renyah dan lalu pecah seribu ketika menggigitmu pelan

Sensasi gurih memenuhi ruang inginku seketika

Pada gigitan ke dua manismu mulai kian terasa menggoda

Wajahmu yang semula bulat kini tlah bersemu merah

(2)

Engkau berasal dari pedesaan yang dikelilingi rawa dan sungai

Ketika para nelayan memerangkapmu di bawah matahari   

Gadis palembang merayumu dengan telur, sagu dan bumbu

Lalu di bawah tatap matahari pula engkau dibelainya dengan kemesra'an cinta

(3)

Orang palembang menamaimu dengan kerupuk kemplang

Nama khas musi yang elok disapa sebagaimana sapa sang kekasih

Dulu engkau dikenali dari anggun dan cantiknya ikan belida  

Namun meski kini engkau berbeda, renyah dan gurihmu tetaplah selalu menggoda ingin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun