Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air yang Berbisik Pada Batu

26 Januari 2022   09:30 Diperbarui: 26 Januari 2022   09:34 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Batu-batuan itu berlompatan diantara lambaian lumut

Mencengkramai air yang gemerisik mengalirkan damai

Kumpulan ikanpun berkejaran riang disela kesejukan  

Menangkap matahari nan tersenyum memantulkan hari

(2)

Sungai adalah rumah bagi air, ikan, pasir dan bebatuan

Para nelayan menambang kehidupannya di sana

Ketika musim tuai tiba air senantiasa mencandai bebatuan

Mereka mengirim ikan-ikan segar di jaring-jaring nelayan

(3)

Ketika musim kemarau tiba air selalu berbisik pada batu

Mereka bersepakat menangkap iringan kabut di langit

Merayunya dengan kemesraan alam yang membawa hujan

Mereka menjaring ikan-ikan bersama senyum nelayan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun