Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin Itu Bernama Pancasila

2 Juni 2021   11:44 Diperbarui: 2 Juni 2021   11:57 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Sebuah cermin terdapat di bilik diri setiap insan dewasa di republik ini

Cermin itu telah dititipkan para guru bahkan sejak dini, Sekolah Dasar

Sebuah cermin bening yang semestinya tlah mapan dan kokoh di bilik hati

Setiap pola pikir dan tindak sebelumnya telah bercermin terlebih dahulu

(2)

Cermin bening ini senantiasa dibersihkan dan di rawat dengan baik di rumah

Ayah dan Ibu selalu tak jemu mengingatkan untuk senantiasa berakhlak mulia

Beribadah dengan baik sesuai dengan agama dan kepercayaan yang di anut

Saling membantu dan berempati kepada sesama dan menjaga keberagaman

(3)

Sebuah cermin nan bening terdapat di bilik diri setiap insan penduduk negeri ini

Cermin mematut diri bagi warga negara dalam setiap berinteraksi yang bhineka  

Sebuah cermin yang menjaga permusyawaratan rakyat yang berperadaban mulia

Cermin bening warisan leluhur bernama Pancasila, pemersatu Bangsa Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun