Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ros

30 Maret 2021   10:42 Diperbarui: 30 Maret 2021   10:46 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Pagi belum lagi genap menatap 

Sisa selimut malam masih enggan beringsut 

Sayup sampai aroma hangat secangkir kopi tubruk seketika menggoda  ingin  

Menghempas segala sengkala nan erat meraja 

(2)

Perlahan, lantunan si cantik yuni sara menyergapku  

'kau selalu di hatiku

terpaut di dalam kalbu

tiadaku bimbang tiadaku ragu 

akan setia janjimu ..'

(3)

Pagi belum lagi genap menatap 

Seperti hari-hari kemarin dan kuyakini pun, esok ..

Secangkir kopi tubrukmu nan hangat meraja, senantiasa memenjarakanku erat 

Menghempas segala ketidakberdaya'anku menjadi seonggok kata  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun