Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Empati Hujan

29 Maret 2021   13:40 Diperbarui: 29 Maret 2021   13:46 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1) 

Sekumpulan hujan lagi berteduh tepi 

Mereka bersipandang senyum di bawah pelepah waktu 

Ada kebasuhan rinai pada awan 

Beberapa diantaranya sudah terlanjur jatuh, bahkan 

(2)

Langit Makasar sesungguhnya lagi tersipu 

Tampak sekumpulan anak berpelukan tawa 

Di bawah wewarna senyuman mereka berkejaran ingin 

Nyata, mengalirkan rona keteduhan dalam damai 

(3)

Namun tiba-tiba waktu terhenti di 10.28 

Nestapa kesedihan meroyak melantakkan hari 

Lalu, sekumpulan hujan yang lagi berteduh tepi ..

Tumpah tengadah seketika mengalirkan pedihnya duka   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun