(1)
Kata tlah berkumpul pada titik didihnya yang hambar
Ia menggelegak pada kumpulan huruf yang tereliminasi makna
Kursi harap tak hendak beringsut menangkap kehendak
Bercawan ludah telah busuk membusa di sudut mulut bibir bau
(2)
Kata sungguh tlah terengah pada bulat bulan malam
Ia mencoba tersenyum diantara waktu yang menjeda berkumpar
Meski berulang terjerembab lagi dan lagi dalam buncitnya keangkaraan
Dia masih saja tak berpantang asa mengais kealfaan arif yang alfa
(3)
Kata tlah sejak lama dikhianati janji-janji bertunasnya bunga
Ia tahu dikhianati mulut bau yang menenteng jas dengan kilap sepatu
Meski berulang ia terjerembab dalam kumparan buncitnya lara
Namun kata tetap berbunga pada hisapan palsu mendidihnya prasangka Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H