Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simpang Lima Semarang

1 Oktober 2016   18:56 Diperbarui: 1 Oktober 2016   19:16 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Gerimis tak jua mereda hingga sore menjemput

Di bawah rintik hujan aku berteduh dekap

Tarian lampu-lampu malam menyapu dedaun basah

Simpang 5 Semarang tiba-tiba menyergapku  

(2)

Telah 2 hari ini Semarang merengkuhku erat

Jemari cintanya kurasakan sungguh sehangat dulu

Masih seperti ketika aku mula kali pernah menyentuhnya

Di sini detak waktuku pernah berhenti berdenyut

(3)

Hujan kiranya masih saja turun menderas

Kucoba mengusap ingat diantara laju lajan bayang masa lalu

Ketika aku dan kamu terkulai basah dipagut asmara suka

Hari ini 7 tahun silam tepat di simpang 5 Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun