Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ironi Haji-177

28 Agustus 2016   10:28 Diperbarui: 28 Agustus 2016   11:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

177 orang jemaah haji terdampar sandungan sembilu

Mereka salah suar di tengah samudera ganas tak berlayar

Niat suci bersua sang kekasih berakhir dengan jari terali

Mendekam pilu di negara orang sebab kusut masai negeri

(2)

Makah al mukaramah kini hanya indah ditangkap pandang

Hilang sudah hapus pupus semua ingin hampar ibadah

Tenggelamlah segala semua susun langkah bersiap pasrah

Menyisakan sesal pada ihktiar ikhlas yang tergadai dusta

(3)

Pemerintahku dimana hadirmu ketika mereka itu diluntakan?

Kenapa begitu sulit bagimu bertindak tegas dekap angkara

Bukankah mereka para pelunta itu berdiri tegak di hadapmu?

Tangkap dan proses hukum cepat usah lagi kau bersilat kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun