Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yuyun, Nyala Cinta Kami Untukmu

6 Mei 2016   20:16 Diperbarui: 6 Mei 2016   20:25 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Kamis turun rinai membasah di jalan berkelok dingin pada pagi cengkeram

April baru saja menginjak muda di desa Pandan Ulak Tanding, Bengkulu

Di perut pegunungan nan sejuk itu kabut masih belum penuh enyah beringsut

Sekelompok pemuda seperti biasanya tengah melayang dalam hasut tuak   

(2)

Menginjak siang menjemput sunyi seorang gadis belia melangkah riang

Berseragamkan pramuka ia sendirian menyusuri denyut hijau rerumputan

Yuyun yang cantik setiap hari menyusuri jalan itu pergi dan pulang sekolah

Tiba-tiba tangan-tangan durjana mencegat dan mencekiknya diantara belukar

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun