Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tahta Merdeka

14 Februari 2015   16:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:12 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

Semestinya tahta itu adalah kursi yang merdeka

Merdeka dari berbagai onak tajam kepentingan murahan

Merdeka dari berbagai isengnya gulma nakal

Dan bebas merdeka pula ketika harus menebaskan pedang

(2)

Namun tahta merdeka itu tak ada artinya,

Jika selalu bimbang dan ragu ketika mengambil keputusan

Terlalu banyak dacing pertimbangan yang ditimang

Tahta merdeka itu baca bismilah, lalu tebas kezholiman

(3)

Tahta merdeka itu sesungguhnya milik rakyat

Mereka kebetulan saja kali ini menitipkannya padamu

Kenapa mesti bimbang dan terpenjara keraguan

Tahta merdeka itu adalah keberanian menebaskan pedang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun