Intinya jangan ada kepentingan partai dalam penyelesaian sejumlah kasus di Indonesia. Argh...Partai lagi, partai lagi. Iya kita harus belajar dari Kasus Masiku yang hingga kini belum ada tanda-tanda baik. Dirinya menghilang entah kemana, seolah ditelan bumi. Dengan menganut system demokrasi, semua partai di parlemen punya posisi strategis dalam pengambilan kebijakan baik itu untuk kepentingan masyarakat maupun kepentingan partainya.Â
Tidak mengherankan jika kini semua partai berlomba-lomba mencari panggung untuk memastikan partainya lebih baik dari partai lainnya. Bahkan slogan tolak korupsi dipakai untuk memenangkan hati rakyatnya. Eh...diujung tersandung kasus juga. Argh... sudahlah ini Indonesia. Politiknya keras kalau kepentingan yang lebih besar belum tercapai. Sebaliknya akan teduh tak bersuara jika kepentingan itu sudah terpenuhi.
Indonesia demokrasimu unik dan terkadang menggelitik. Tidak akan habis untuk dibahas karena membaca demokrasimu itu harus setahun suntuk. Habis membaca berubah lagi di tahun berikutnya. Kami menunggu Negeri kami ini kembali ke marwahnya yang betul-betul mengedepankan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia dan selalu menghargai perbedaan yang ada. Tunjukkan bahwa kita bangsa yang besar, kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita siapa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H