Parahnya perilaku ini juga merembes pula pada para penderita covid 19 yang selama ini menjadi pesakitan akibat virus mematikan tersebut. Gambar mereka terus menghiasi grup facebook dengan pesan yang hemat penulis tidak manusiawi lagi. Semua kita seolah menyalahkan mereka.Â
Kita secara terang-terangan menganggapnya sebagai aib dan perlu untuk dibullyi bahkan ditolak kehadirannya dengan pesan yang kadang membuat penulis merasa miris dan kecewa karena dibumbui gelak tawa tanda gembira. Iya gembira karena kita telah menganggap para penderita sebagai manusia terkutuk yang tidak punya harapan untuk hidup lagi. Bahkan diantaranya tidak segan-segan menyebut mereka sebagai manusia tidak beradap karena membagi virus ini kepada orang lain.
Covid-19, Moment Menguatkan Bukan Bully
Miris memang. Namun itulah kenyataannya. Kita seolah lupa diri bahkan sedang kehilangan akal sehat kita sendiri sebagai manusia. Kita begitu terlampau cepat memvonis para penderita covid dengan cercaan dan bullyian kita tanpa tahu kondisi mereka saat ini. Banyak di antara terpukul bahkan drop secara psikologi.
Mereka tidak pernah berharap mendapatkan musibah semacam ini. Mereka ingin sehat seperti kita yang lain. Toh musibah ini datang begitu cepat. Tidak terduga dan tanpa pesan terlebih dahulu. Dan di tengah mewabahnya covid 19 yang semakin meluas ini tidak perlu lagi kita merasa paling benar ataupun paling sehat.Â
Sudah saatnya kita menguatkan mereka (pasien covid 19) untuk berdiri lagi dari kejatuhannya. Mencoba untuk berjalan semampunya untuk keluar dari penyakit itu. Dukungan moril adalah panasea terbaik yang dibutuhkan mereka saat ini dan bukan hinaan. Jangan biarkan kita kehilangan nilai kemanusiaan sebagai sebuah Bangsa dan Negara karena mereka berbeda seperti kita saat ini.Â
Hilangkan sementara ego untuk menjadi manusia yang sehat karena kita semua tidak tahu seperti apa kita nanti. Bangkitkan semangat optimisme kita sebagai Negara yang kuat dan tunjukkan kepada dunia kalau pandemi covid 19 tidak lalu membuat kita kehilangan rasa kemanusian kita sebagai bangsa Indonesia. Salam....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H