Mohon tunggu...
Frengky Keban
Frengky Keban Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Penulis Jalanan.... Putra Solor-NTT Tinggal Di Sumba Facebook : Frengky Keban IG. :keban_engky

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Oro Beach, Keindahan yang Dilupakan

22 Januari 2019   23:03 Diperbarui: 22 Januari 2019   23:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namanya Sumba. Pulau di ujung selatan Nusa Tenggara Timur, pulau penganut kepercayaan marapu. Pulau sejuta sandalwood yang terkenal itu. Belum lagi atraksi budaya dan adat istiadat yang masih terjaga baik serta deretan wisata alam lain yang cukup membuat pengunjungnya menjadi betah untuk terus berada di tempat ini.

Tidaklah mengherankan, jika kini sumba telah menjadi salah satu tempat favorit destinasi wisata baru bagi para wisatawan di bagian tengah Indonesia. Salah satunya tentu di kabupaten Sumba Barat Daya. Iya..kabupaten dengan penduduk adalah salah satu kabupaten di pulau sumba yang memiliki sejuta keunikan dan keindahan yang luar biasa.

Berada di sebelah barat laut pulau sumba, kabupaten ini mampu menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan. Keberadaan sederetan tempat wisata semisal danau weekuri, Perkampungan adat Ratonggaro, Kawona Beach, Air Terjun Pabeti Lakera, Bukit Lendongara dan Pantai Mananga Aba membuatnya tidak sepi pengunjung bahkan hampir setiap harinya kabupaten ini selalu dipenuhi para wisatawan baik local maupun mancanegara.

Namun demikian, tidak berarti bahwa kabupaten ini hanya punya deretan nama yang sudah disebutkan diatas. Sebagai salah satu kabupaten yang kaya akan tempat wisata tidaklah lengkap jika kita tidak memasukkan Oro Beach sebagai pelengkapnya.

Iya.. Oro beach yang berada di utara desa Pogotena-Kecamatan Loura atau 5 km dari cabang Mako Brimob SBD adalah salah satu tempat wisata yang layak pula dikunjungi para pencinta traveling. Pasalnya, oro beach memiliki keindahan yang berbeda dengan pantai lainnya di SBD.

Dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dari bandara Tambolaka-Kabupaten Sumba Barat Daya, tentu tidak akan menyulitkan para wisatawan untuk pergi ke tempat tersebut. Walaupun harus diakui bahwa untuk mencapai tempat tersebut tidaklah mudah. Pasalnya, para wisatawan harus melalui sebagian jalanan bertanah putih yang belum kunjung diaspal dengan lubang yang menganga di sisi kiri dan kanannya. Belum lagi, kubangan air yang memenuhi jalanan itu membuat perjalanan akan sedikit terganggu, pastinya.

Menampilkan Alam yang Masih Asri

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Namun bukan oro beach namanya jika kemudian tidak memberikan kepuasaan bagi para pengunjungnya di tengah keterbatasan yang ada. Jalanan yang rusak dengan semua problemanya akan tergantikan saat pengunjung memasuki gerbang masuk oro beach. Dengan pohon mahoni yang menjulang tinggi di sisi kiri kanan jalan dipadukan dengan bebatuan karang membuat suasananya begitu adem dan menyenangkan.

Begitupun saat pengunjungnya memasuki kawasan hotel oro beach yang berada persis di tepi pantai dengan tebing-tebing kecil sebagai pembatasnya. Suasana itu akan kembali menyeruak dalam diri untuk menikmati alam yang masih terjaga dan asri tersebut. Apalagi di sekeliling tempat itu, ada beberapa lopo kecil di bawah deretan pohon dan bunga yang sengaja disiapkan pengelola untuk melepas lelah.

Bentuknya pun unik beratap alang dengan beberapa tiang sebagai penyangganya membuat desiran angin laut dengan leluasa berhembus menerpa wajah para pengunjungnya. Belum lagi dengan balai-balai bamboo yang amat nyaman buat tempat peristirahataan atau sekedar melepas lelah dari segala aktivitas yang ada.

Belum cukup sampai disitu, oro beach pun menyiapkan beberapa pavilium sederhana berbentuk bulat telur dengan masing-masing bangunan memiliki dua kamar yang bisa digunakan sebagai tempat penginapan.

Fasilitas di dalamnya pun tidak kalah dengan kamar hotel lainnya. Yang berbeda hanyalah sentuhan budaya yang begitu kental dengan sumbanya. Betapa tidak semua fasilitas yang ada, mulai dari bahannya hingga desainnya masih menggunakan bamboo sebagai bahan utamanya. Hummm...menarik bukan?

"Selain itu, kami lengkapi pula dengan bar dan restoran sebagai pelengkapnya. Dengan konsep alam terbuka, para pengunjung disajikan pemandangan alam yang masih asri dan pantai oro yang berpasir putih yang lokasinya bisa ditempuh dengan berjalan kaki beberapa meter saja. Selain itu, para pengunjung pun bisa menikmati sunset dan sunrise dari tempat ini baik langsung dari pantai maupun dari tebing ini,"kata Manager Hotel Oro Beach, Siska Lali.

Sebagai pemilik dan pengelola oro beach, siska ingin agar oro beach bisa menjadi bagian dari tidak terpisahkan dari Sumba Barat Daya bahkan bisa menjadi ikon unggulan kabupaten suatu saat nanti.

Dan hal itu dimulai dengan beragam pembenahan yang sudah dilakukan selama kurun waktu 8 tahun terakhir, termasuk memberikan keluasan bagi para wisatawan untuk melakukan diving dan snorkeling di laut oro guna menikmati alam bawah laut yang masih terjaga baik dengan aneka ragam karang dan ikan. Salah satu yang terkenal adalah queen fish yang jarang ditemukan di pantai mana pun di SBD.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Masih Perlu Pembenahan
(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Keunggulan yang demikian adalah sebuah bukti nyata bahwa oro beach bukanlah pantai sembarangan. Oro beach adalah sebuah harapan baru untuk menata pariwisata sbd menjadi lebih baik. Oro beach dengan kesederhanaannya mampu memberikan segala yang diinginkan para wisatawan mulai dari keindahan panorama alamnya, kenyamaan, ketenangan dan privasi yang mumpuni.

Namun segala keunguulan yang demikian, nyatanya belum cukup karena hingga kini tempat wisata ini belum dilengkapi dengan jaringan listrik maupun internet sebagai penunjangnya. Iya dua hal ini memang diperlukan saat ini jika merujuk pada realita kepariwisaataan yang ada.

Hal ini pun diakui sendiri oleh siska saat itu. Dikatakan siska persolan listrik sedari berdiri hingga saat ini belumlah dinikmati padahal tiang-tiang listrik sudah berdiri kokoh di sepanjang jalan.

"Harus diakui bahwa listrik memiliki peran penting dalam kepariwisataan kita selain jalan. Dan inilah kesulitan yang kami alami hingga sekarang. Belum ada akses listrik yang masuk ke sini. Sehingga kami hanya bisa menggunakan solar cell dan generator guna mengatasi kekurangan yang kami miliki,"tegasnya yang diamini salah satu staf, Rio kala itu.

Namun sekali lagi, kekurangan yang demikian adalah sisi lain Oro Beach. Dia tidak kemudian menghilangkan semua kelebihan yang dimiliki oro saat ini. Malah membuatnya semakin diminati oleh mereka yang menyukai petualangan.

Iya oro beach adalah cerita lain wisata sumba barat daya yang kaya akan alamnya yang eksotis yang mestinya dikunjungi. Dan kami menunggu kehadiran anda di sini bersama menikmati pagi dan senja yang tidak akan habisnya. Selamat datang di Oro Beach, Selamat Datang di Sumba Barat Daya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun