Sedang, di pelataran Lango Bele berjubel manusia menunggu kedatangan masing-masing suku mengantar Bau Bakunya sembari bersama bersorak menyambut keluarga mereka dalam suku Balawelin.Â
Kemeriahan ini sendiri ditutup dengan ritus makan bersama (reka lamak) pada malam harinya sebagai ujud kebersamaan tanpa melihat batasan tertentu, karena semuanya makan di atas tikar seadanya menutupi tanah pelataran Lango Bele dan itulah akhir cerita wu'u nuran di tahun ini, masih banyak cerita yang tersisa di tanah mereka yang gersang itu, banyak kisah dari tanah seberang yang terlupakan, namun masih punya rasa hormat buat pencipta dan penjaganya.Â
Nuansa keagungannya belum habis terkikis, masih ada yang tersisa dan mereka terus menjaga diantara cerita sukses manusia modern. Itulah Mereka Bangsa Balawelin dengan Cerita Wu'u Nurannya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H