Inilah indikasi bahwa toleransi dalam nuansa Bhineka Tunggal Ika memiliki kekuatan tersendiri meredam berbagai persoalan yang ada di Negeri ini, walaupun harus diakui bahwa tidak sedikit riak-riak kecil itu pun mengiringi langkah kecil kita mempertahankan indahnya toleransi yang dibangun sejak dulu. Betapa tidak selain turut terlibat dalam setiap kegiatan keagamaan toleransi dalam nuansa Bhineka Tunggal Ika pun bisa terlihat dalam setiap sisi kehidupan bahkan ada keluarga yang anggota keluarganya memilih menjadi pemeluk agama lain namun tetap hidup satu atap. Dengan demikian, tidak bisa dikesempingkan begitu saja betapa toleransi dan bhineka tunggal ika serupa dua sisi mata uang telah berhasil menjadi pintu masuk menjaga NKRI.
Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika, Sisi Lain Humanisnya Masyarakat Indonesia
Selain sebagai pintu masuk menjaga NKRI, sikap toleran pun telah mempertegas sisi lain kehidupan manusia Indonesia sebagai manusia yang humanis. Kenapa demikian? Dalam interaksi sosial yang dilakukan masyarakat tidak pernah lepas dari unsur komunikasi yang daripadanya membuat saling memahami satu dengan yang lainnya semakin tinggi. hal ini pun menuntut kita untuk untuk menjadi masyarakat humanis tanpa membedakan warna kulit, suku, agama.Â
Karena kesadaran sebagai sama saudara telah tumbuh dan lahir dengan sendirinya. Sehingga nyatanya yang disampaikan oleh Dandramil 1613/02 Laratama, Kapten Mulyono kala itu kepada penulis bahwa sesungguhnya segala perbedaan yang kita miliki telah membentuk kita untuk menumbuhkan sikap toleran.
"Inilah yang terjadi. Bahwa di daerah kita dengan segala perbedaan yang kita miliki ternyata sikap toleran telah memberikan rasa percaya kita untuk terus menjaga NKRI ini. Saya tentu berharap sikap yang demikian pun bisa terus dipupuk ditengah masyarakat karena bagaimana pun juga toleransi akan membuat kita semakin kuat ditambah dengan semakin aktifnya interaksi yang dibangun dalam masyarakat membuat kita cukup kuat. Ini dibutuhkan untuk menanggal segala yang isu disintegrasi yang ada dengan segala macam alibinya,"katanya.
Kekuatan kita tidak cukup hanya kata, tapi dengan perbuatan. Walaupun sederhana seperti yang dilakukan oleh para pemuda OMK dan Pemuda GKS dalam event Idul Fitri seperti itu telah berdampak luas dan menjadi penegas kalau perbedaan yang kita miliki di Negara ini khususnya di daerah ini tidak bisa menghilangkan rasa persaudaraan yang telah dipupuk sejauh ini.Â
Dengan demikian maka menjadi teranglah kini bahwa toleransi dalam semangat Bhineka Tunggal Ika harus terus ditumbuhkan dalam hidup kita bahkan harus jadi memantik semangat kita untuk menegaskan bahwa Kita Pancasila, Kita Indonesia.