"Kalo Fatimah marah terus rugi sendiri lho, udah dosa dan g dapet pahala. Bunda juga g akan kasih hadiah kerudung pink kesukaan Fatimah. Kasian amat hihihi" ejek kak Dila Â
Bunda mengajak kedua putrinya untuk bersiap istirahat dan tidur lebih awal agar besok bisa bangun lebih pagi dan bisa sholat subuh tepat waktu.
"Kring..kring..kring" bunyi telpon Rumah berdering. Kak Dila mengangkatnya
"Assalamualaikum.. Halo! Ini anak Ayah yang shoeh dan yang paling berani. Bunda Mana?"
Kak Dila berlari memanggil Bundanya yang memasak didapur "Ayah Telpon Bund"
"Assalamualaikum.. Anak-anak bagaimana Bund? Tadi Dila bercerita kalo Fatimah g mau mengaji lagi?" tanya Ayah
"Hihi.. InsyaAllah ngga papa Yah! Fatimah lagi sensitif diingetkan sama Ustadz Imam. Ayah Pulang kapan?"
"Alhamdulillah. InsyaAllah Ayah Pulang Jam 12.00 siang Minggu Ini. titip Anak-anak ya Bund. Bilang Ke Fatimah kalo Ustadz Imam itu teman baik Ayah Assalamualaikum"
"Baik. Kami tunggu. Ayah hati-hati. Wa'alaikumsalam"
Bunda mengajak kedua putrinya untuk sarapan bersama. Kali Ini Bunda Masak Omelet telur sama sup bayam kesukaan anak-anaknya. Setelah Sarapan Bunda memberi Nasihat Kepada Fatimah dan mengajaknya bersilaturahim ke Ustadz Imam untuk mengklarifikasi.
 "Ustadz Tidak marah kepada Fatimah, semalam ustadz mengingatkan Fatimah. Ustadz minta maaf kalo menyinggung Fatimah" Ustadz Imam tersenyum kepada Fatimah