Sebagai bagian dari masyarakat modern, dimana informasi sangat mudah didapatkan atau disebarkan, kita perlu memiliki kemampuan untuk menyaring informasi secara benar. Ada 3 hal sederhana yang dapat kita pakai untuk menyaring informasi :
- Lihat alamat situsnya, bila berita/informasi berasal dari situs yang terpercaya seperti situs milik pemerintah atau situs berita/perusahaan resmi, maka berita atau informasi tersebut layak dipercaya.
- Lihat isi/konten situs, jika bahasa yang digunakan provokatif, banyak kesalahan ketik, penataan layout tidak bagus, atau gambar-gambar yang digunakan tidak tertata baik, maka berita/informasi tidak layak dipercaya.
- Bandingkan dengan banyak situs lain yang terpercaya, apabila berita tersebut sama dengan situs-situs terpercaya lainnya, seperti situs pemerintah atau situs berita/perusahaan resmi, maka berita/informasi tersebut layak dipercaya.
Bagaimana menanggapi berita hoax?
Jika kita membaca suatu berita, tentu sebaiknya kita lakukan penyaringan informasi seperti tips diatas. Jika kita yakin bahwa berita tersebut hoax, maka yang perlu kita lakukan tentu saja tidak mengambil bagian dalam penyebarannya. jika perlu kita laporkan isi/konten situs tersebut. Contoh, jika di Facebook dapat mengklik menu Report Post atau Laporkan Kiriman, jika di Google dapat mengklik menu Send Feedback, jika di Tweeter dapat mengklik menu Report Tweet atau Laporkan Kicauan. Cara lain untuk melaporkan isi/konten situs hoax adalah dengan mengirimkan Screen Capture dan alamat situs ke aduankonten@mail.kominfo.go.id.
Bagaimana memerangi hoax?
Seperti benih yang ditanam, jika dipupuk dan dirawat maka akan bertambah besar. Namun jika benih yang ditabur didiamkan, tidak dipupuk atau dirawat maka benih tersebut akan mati dengan sendirinya. Apalagi jika kita tahu bahwa benih itu tidak baik dan kita cabut maka benih itu tidak akan tumbuh.
Sama halnya dengan hoax yang merupakan suatu kebohongan. Jika kita mempercayainya, menyebarluaskannya maka hoax akan tumbuh dengan subur. Kebohongan tersebut dapat bertambah besar karena adanya pihak-pihak lain yang menambahi konten/isi berita. Ini seperti memupuk dan merawat benih.
Jika kita tidak mempercayainya dan membiarkannya serta tidak menyebarluaskan berita tersebut maka ini seperti benih yang tidak dipupuk. Bila kita ikut memberitahu lingkungan kita bahwa berita itu tidak benar maka ini seperti benih yang dibiarkan dan tidak dirawat. Hoax akan berhenti seperti benih yang mati dengan sendirinya.
Jika kita tahu bahwa berita itu hoax, kemudian kita melaporkan isi/konten tersebut hingga situs tersebut diblokir oleh admin media sosial atau oleh pemerintah, maka ini seperti benih yang dicabut sehingga tidak akan tumbuh.
Hoax bayi bertaring
Berita tentang bayi bertaring yang merupakan hasil kawin silang manusia dengan singa ini merupakan berita hoax yang baru-baru ini marak di media sosial. Berita ini bahkan sempat dibagikan hingga 5.5k. Saya sempat tertarik dengan berita ini, namun tentu saja langsung saya terapkan ke-3 tips diatas.
Berita tersebut dari media sosial, dimana setiap orang bisa saja membagi informasi. Banyak sekali berita hoax atau perkelahian dan berawal dari tulisan di media sosial. Jadi kita harus berhati-hati dalam menanggapi informasi tersebut.