Self management ialah kemampuan untuk mengenali dan mengelolah dirinya secara fisik, emosi, pikiran, jiwa dan spiritual. Jika anda tidak mengetahui kemampuan anda, tidak menghargainya dan tidak menerimanya sebagai kenyataan, bagaimana mungkin anda mengharap penghargaan dari orang lain (Ibrahim Elfiky). Berikut adalah kata-kata dari Dr. Ibrahim yang memberikan wejangan bagaimana mengelolah diri kita, dengan cara menghargai diri sendiri.
Shad Helmstetter, menulis dalam buku apa yang anda tekankan pada diri anda sejak dilahirkan sampai usia delapan belas tahun, manusia telah menerima lebih dari 180.000 pesan negative. Karena selalu datang, pesan negative itu menjadi bagian dari kehidupan kita dan kita meyakini kebenaranya.di antara pesan yang mungkin sudah kita terima adalah 'anda gagal', 'anda pemarah', 'anda bodoh', dan pesan negative lain yang kita terima dari luar: keluarga, sekolah, teman atau orang lain.Â
Yang peting di sadari adalah proses pertama merupakan proses paling kuat yang menjadi kebiasaan kita, kemudian di tambah dengan pesan dari dunia luar. Karena proses inilah kita jadi lupa pada diri sendiri: lupa bahwa Allah menciptakan kita sebagai makhluk terbaik;kila lupa bahwa Allah mendudukkan semua isi dunia ini untuk kita; lupa bahwa kita adalah mukjidzat tak terbatas. Kita justru meyakini bahwa kita adalah perilaku atau proses kita.
Anda bukan perilaku, keyakinan, atau perasaan anda. Anda adalah mahkluk Allah yang terbaik, apa pun pandangan orang lain terhadap anda. Pandangan orang lain sejatinya tidak menggambarkan diri anda, melainkan menggambarkan dirinya sendiri.
Karena menurut hukum korespondensi, dunia dalam adalah penyebab adanya dunia luar maka orang akan berbicara dengan tenang jika jiwanya dalam kondisi tenang, dan dia akan membantu orang lain. jika jiwanya lemah, ia akan berbicara sesuai pengetahuan dirinya sendiri. Jika tidak, ia akan membantu anda melakukan perubahan, bukan membuat anda frustasi.
Dukungan dari dalam membantu anda untuk focus pada hakikat diri yang sebenarnya dan bagaimana anda mengerahkan segenap kemampuan untuk menggapai cita-cita. Ini bukan berati kita harus menyepelekan pendapat orang lain. tidak!Â
Kita hanya perlu menilai, kemudian menciptakan perubahan yang sejalan dengan nilai, keyakinan, dan prinsip kita. Dari sinilah kita dapat melihat bagaimana diri kita mengontrol emosi dan fisik kita agar kita selalu berfikir positif setiap saat. Jika kita hanya mengharap dukungan dari luar kita tidak akan bisa maju karena kesadaran diri kita sendirilah yang menuntun kita pada kesuksesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H