Halo moms,
Sering lihat gigi anak seperti foto di atas? Atau malah anak moms ada yang seperti ini giginya? Nah melihat tampilan gigi seperti di atas tidak boleh lagi dianggap suatu hal yang wajar yah moms. Karena sebaliknya, justru perlu khawatir dan segera cari esehata yang perlu dilakukan. Karena gigi anak yang banyak berlubang membawa dampak buruk pada pertumbuhan & perkembangan anak secara umum.
Pada jurnal yang berjudul Early Childhood Caries Update: A review of causes, diagnoses and treatment disebutkan bahwa gigi berlubang pada anak memiliki berbagai efek kesehata yang berpengaruh tidak hanya pada kesehatan secara fisik namun juga segi psikologis. Misalnya mengganggu nutrisi anak, mengganggu penampilan anak, dan berpengaruh juga pada kualitas hidup anak, lebih jelasnya dapat baca artikel Bahaya Gigi Berlubang Pada Anak.
Lalu kalau saat ini gigi anak terlanjur berlubang, apa solusinya?
- Cek ke dokter gigi
Jika moms mendapati keanehan pada gigi anak, seperti misalnya: bercak keputihan, kuning, atau coklat, segera bawa cek ke dokter gigi terdekat. Jika memungkinkan bawa ke dokter gigi spesialis gigi anak, namun jika tidak ada maka dokter gigi umum pun tidak menjadi masalah. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan dan tindakan yang sesuai. Jika gigi sudah belubang makan biasanya tindakan yang dilakukan adalah penambalan atau perawatan saluran akar apabila lubang gigi telah mencaai syaraf/ pulpa. Pada kondisi gigi yang sudah menjadi sisa akar dan mengalami infeksi serta tidak dapat dipertahankan lagi makaakan dilakukan tindakan pencabutan. Lebih jelas berbagai tindakan untuk gigi berlubang dapat dibaca di artikel Gigi Berlubang Perlukah Ditambal?
- Perbaiki pola makan anak
Jika anak terlalu sering konsumsi selingan diantara makan utama, baik makan/ minum manis/ asam atau lengket, lebih dari 3 kali sehari, maka kebiasaan tersebut harus diubah. Batasi cemilan manis/ asam maksimal 3 kali sehari. Perbaikan pola makan ini sangat penting untuk mencegah agar gigi berlubang tidak bertambah parah.
- Perbaiki cara dan waktu menyikat gigi anak
Apabila sebelumnya orang tua tidak menyikatkan gigi anak sebelum tidur. Maka kebiasaan tersebut perlu dirubah, terapkan kebiasaan rutin menyikatkan gigi anak 2 kali sehari, pada pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Pastikan menggunakan pasta gigi berfluoride.
- Stop kebiasaan minum susu baik dengan botol maupun ASI sebagai pengantar tidur
Pada malam hari, produksi air liur berkurang sehingga air liur sebagai pembersih alami gigi tidak mampu membersihkan sisa susu yang menempel pada gigi. Gula susu yaitu laktosa akan diubah oleh bakteri dalam mulut menjadi asam, yang akan melarutkan enamel gigi dan kemudian membuat gigi anak berlubang. Mulai usia 12 bulan, atau paling lambat ketika anak usia 18 bulan, sebaiknya sudah tidak lagi menggunakan susu botol maupun ASI sebagai pengantar tidur.
Kebiasaan minum susu botol sebagai pengantar tidur pada anak diatas 12 bulan paling sering menjadi penyebab gigi berlubang pada balita/news.suning.com - Kontrol rutin ke dokter gigi
Pada anak dengan risiko tinggi mengalami gigi berlubang, maka rutin kontrol tiap 3 bulan sekali penting untuk dilakukan. Untuk memeriksa risiko karies anak, moms dapat mengeceknya di Kuesioner Risiko Karies , isi data dan kebiasaan-kebiasaan anak, hasil pemeriksaan risiko karies akan dikirim ke email. Â
Saat kontrol, dokter gigi akan mengecek apakah timbul lubang baru, lalu dokter gigi akan melakukan aplikasi fluoride secara topikal atau varnish fluoride dan pit fissure sealant pada gigi geraham tetap yang sudah tumbuh sebagai tindakan pencegahan gigi berlubang.
Nah, jadi demikian moms solusi untuk gigi berlubang pada anak. Semoga bermanfaat.
Artikel ditulis oleh: drg. Melissa Antonia, Sp.KGA dan drg. Laila Novpriati
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H