Jumlah pengguna internet di Tanah Air telah meningkat secara signifikan. Media sosial saat amat berdampak pada kehidupan publik sehingga perannya tidak lagi dapat dikesampingkan.
"Dunia media sosial bukan lagi dunia yang terpisah karena telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari," kata Direktur Eksekutif Digitroops Fahd Pahdepie di hadapan peserta program Kader Bangsa.
Fahd memberikan masukan kepada calon legislatif agar tidak takut disebut melakukan pencitraan. Sebagai bagian untuk meyakinkan publik, upaya pencitraan sangat wajar dan sah dilakukan.
"Pertama yang harus dilakukan, bilang pada diri sendiri kalau itu memang pencitraan. Kenapa kita harus menolak disebut pencitraan padahal itu sah dan boleh dilakukan karena memang ruangnya. Jangan takut dibilang pencitraan," tegas Fahd.
Akun media sosial menjadi kanal efektif narsisme kepribadian yang pada akhirnya diakui oleh orang lain dalam bentuk ribuan "likes" atau "love".
Kita tidak bisa lagi memandang bahwa sebuah postingan sebagai pencitraan semata, karena kekuatan media sosial sangat luar biasa dalam menggalang simpati. Namun konten yang diproduksi tentunya tetap harus memiliki nilai positif bagi masyarakat ujar Fahd.
Hari kedua dari total lima hari pelatihan program Kader Bangsa ditutup dengan paparan dua kepala daerah muda, Bupati Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Bakhtiar Sibarani, dan Wakil Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mohammad Nur Arifin.
Keduanya membagi pengalaman dan memberikan motivasi bagaimana caranya untuk merebut kepercayaan publik dan menjadi pemimpin yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H