Program pelatihan pemimpin muda Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) kembali digelar. Berbeda dari angkatan-angkatan sebelumnya, Kader Bangsa angkatan 8 ini yang dilaksanakan dari tanggal 1 sampai 5 Oktober 2018 ini diikuti oleh calon legislatif (caleg) muda yang datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia. Mereka merupakan caleg untuk DPR RI, tingkat Propinsi sampai DPRD Kabupaten dan Kota.
Inisiator program Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho saat membuka program yang telah dimulai sejak tahun 2011 ini memaparkan, "Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas demokrasi sekaligus kapasitas anak muda yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin masyarakat."
"Hal seperti ini memang mestinya menjadi perhatian negara. Namun melalui program Kader Bangsa ini kita tunjukkan bahwa masyarakat sipil dan anak muda, serta pihak swasta, dapat pula berkontribusi secara konsisten ikut mencetak calon-calon pemimpin bangsa," tutur Nugroho kembali.
Nugroho menjelaskan sejauh ini Alumni program Kader Bangsa telah tersebar di berbagai profesi kepemimpinan dan institusi dari Aceh sampai Papua. "Ada yang menjadi pimpinan di media, wirausaha, NGO, akademisi, KPUD, guru, budayawan, profesional, dan bahkan kepala daerah muda."
"Untuk angkatan 8 ini kami fokuskan kepada calon-calon anggota legislatif muda dari berbagai partai dan daerah. Kita harapkan nanti anak muda bergerak bersama untuk membuat negara-bangsa Indonesia ini menjadi lebih baik," ujar mantan staf khusus di Kantor Staf Presiden ini, Senin (01/10/2018) ketika berbicara di depan 40 peserta yang lolos seleksi.
Program Kader Bangsa Angkatan 8 selama lima hari dilaksanakan di Jakarta dan bekerja sama dengan platform media online Opini.id dan lembaga think-tank Akar Rumput Strategic. Tujuannya yaitu memperkuat kapasitas dan integritas serta komitmen kebangsaan dan jejaring nasional pemimpin-pemimpin muda dari Aceh hingga Papua.
Sementara salah satu pemberi materi, Ekonom UI Berly Martawardaya, yang juga Direktur di INDEF, menyatakan program Kader Bangsa ini sesuatu yang dibutuhkan oleh anak muda dan Indonesia secara keseluruhan.
"Sejak dulu model kaderisasi dan pemberdayaan anak muda seringkali membosankan. Era reformasi malah model kaderisasi terkotak di masing-masing partai politik. Program Kader Bangsa ini menawarkan pelatihan kepemimpinan, kebangsaan dan kaderisasi yang berbeda, serius tapi menyenangkan, serta independen atau tidak partisan, hasilnya sejauh ini menurut saya luar biasa," urainya melanjutkan.
Menurut Nugroho, program Kader Bangsa telah mencetak tujuh angkatan. Alumninya saat ini sudah tersebar dan telah berkiprah menjadi pemimpin komunitas serta di sejumlah institusi daerah sampai tingkat nasional.
Mereka juga menjadi pembentuk opini yang berpengaruh dan menjadi teladan di lingkungannya masing-masing. KBFP telah menjadi medium efektif merajut kebersamaan dan kerja sama dalam konteks masyarakat majemuk yang dibutuhkan Indonesia ujar doktor politik alumni UNSW Sidney tersebut.
Program Kader Bangsa Angkatan 8 akan menghadirkan sejumlah pembicara untuk menjadi mentor. Mulai dari isu ekonomi, politik pemerintahan, anti korupsi, sosial budaya sampai pada isu ekonomi kreatif. Sejumlah menteri dan kepala daerah diundang pula menjadi pembicara utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H