Mohon tunggu...
Novi Naafia Nusaiba
Novi Naafia Nusaiba Mohon Tunggu... -

Aktiv di Organisasi kepenulisan Forum Lingkar Pena Bandar Lampung dan organisasi ekstra kampus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat IAIN Raden Intan Lampung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ini Wanitaku, Mana Wanitamu?

2 Desember 2013   13:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:25 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita adalah control social. Yang berarti kemajuan suatu negara, dapat diindikasikan melalui wanita yang ada didalamnya. Wanita adalah tiang negara, kalimat klasik yang sedikit terlupakan oleh kita ini sejatinya penting oleh kita tindaklanjuti. Mengapa demikian? Karena dibalik orang-orang agung ada wanita agung dibelakangnya.Tak terelakkan wanita adalah guru pertama bagi anaknya, yang mengajarkan segalanya, memperkenalkan dunia, kemudian apa-apa yang diajarkan oleh si- wanita adalah yang terpatri di alam sanubari anaknya.

Bicara wanita Indonesia, yang kaya akan budaya. Wanita selalu ditempatkan diposisi yang strategis dimana lagi-lagi membuat para wanita merasa special dengan ketentuan adat.Seperti contohnya dalam adat Lampung dengan lambing Sigernya. Penggunaan lambangSigerpun ternyata bukan hanya masalah lambang kejayaan dan kekayaan karena bentuk mahkotanya saja, melainkan memang mengangkat nilai feminisme. Kembali lagi ke prinsip-prinsip dalam Islam, bahwa laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan perempuan sebagai manajer yang mengatur segala sesuatunya dalam rumah tangga. Konsep itulah yang diterapkan dalam simbolisasi Siger. Dalam masyarakat Lampung, perempuan sangat berperan dalam segala kegiatan, khususnya dalam kegiatan rumah tangga. Dibalik kelembutan perempuan, ada kerja keras, ada kemandirian, ada kegigihan, dan lain sebagainya. Intinya, meskipun masyarakat Lampung penganut garis ayah atau patrilineal, figur perempuan merupakan hal penting bagi masyarakat Lampung, yang sekaligus menjadi inspirasi dan pendorong kemajuan pasangan hidupnya.

Namun sayangnya, dewasa ini mulai terasa pergeseran posisi dimanakah letak wanita yang sebenarnya. Wanita hari ini, seringkali menjadi ‘objek’ penarik perhatian semata oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Beberapa bulan yang lalu kita digemparkan oleh ajang Miss World dimana wanita dijadikan pelaku utama, yang acaranya pun tak lebih dari pameran keindahan tubuh. Saya rasa acara ini lebih pantas disebut sebagai ajang MisUnderstanding. Dimana para pelaku acara ini tak sepenuhnya tau untuk apa mereka ada diacara tersebut. Ditambah dengan kehebohan Pekan Kondom Nasional di awal Bulan Desember ini, yang acaranya membagikan kondom secara gratis pada pelaku seks. Hal ini lagi-lagi menyangkut perempuan sebagai objek, contoh kecilnya artis yang menjadi model pada poster yang menjadi background mobil pembagi kondom dengan gaya sensual dan memamerkan sebagian tubuhnya itu menunjukkan ekploitasi wanita yang jelas merugikan bagi wanita itu sendiri.

Subtansinya, Wanita adalah tiang negara, yang dari rahim para wanita luar biasa maka lahir pembesar dunia. Maka, jika rusak moral, akhlak wanita-wanita dalam suatu negara, organisasi, perkumpulan-perkumpulan lainnya akan diragukan apakah wanita tersebut mampu mendidik anak-anak mereka yang sekarang disebut iron stock. Jadi, apa kabar wanita Indonesia? Apa kabar tiang Negara kita? Rapuhkah? Mari tindaklanjuti bersama

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun