Ernot : " ihhh kemarin pulang acara party kantor si Indra antar gue pulang ke rumah, mana hujan deras dia pinjamin aku jaket mantelnya kan udara dingin betul, dia perhatian  banget sama gue, gue yakin kalau dia jatuh hati sama aku "
Elmi : " hadehh lu baru di antarin sekali aja udah yakin jatuh hati di tambah di pinjamin jaket lu udah baper seperti itu....pleasee deh, dia begitu karena dia itu hanya ingin berbuat baik dan membantumu , berusaha bertanggung jawab karena dia teman kamu "
Ernot : " hah...iya, lu benar juga El..."
Satu minggu kemudian
Elmi : " hai er...gimana kabar si cowok yang pinjemin kamu jaket dan antar kamu waktu itu ? "
Ernot : " cowok ?? Siapa sih...sudah lupa aku...gue ada kecengan baru lagi nih...dia jauh lebih romantis dan perhatian ama gue , dia senior atasan gue...dia pokoknya...
Percakapan di atas merupakan kasus realita yang kerap terjadi di sekitar kita atau bahkan kehidupan kita mungkin, perempuan yang mudah jatuh hati atau jatuh cinta atau gampang sayang kerap di interpretasikan dengan istilah naksir atau suka.
Sama sekali tidak ada yang salah jika kita mudah sayang atau jatuh hati dengan lawan jenis kita, hanya saja jika kita kerap memiliki perasaan seperti itu kasihan banget deh yang namanya itu hati atau perasaan, bayangin saja hari ini kita memiliki perasaan sayang dengan si A karena si A sudah bantu kita, eh selang berikutnya berapa hari kita sudah puji-puji si B di karenakan si B baru saja traktir makan siang kita, dan ganti hari lagi kita kenal si C dan dia care dengan kita ehh kita sudah easy untuk puji-puji si C...bayangin betapa melelahkannya memiliki perasaan seperti ini, dan bisa-bisa kita hanya bisa ngedumel dan merutuki perasaan kita yang gagal.
Ada beberapa garis besar yang harus di pahami tentang ini semua dan di antaranya adalah :
1. Jangan gampang sayang sama pria karena mereka lebih cenderung memakai logika ketimbang hati.
Harusnya jika kita mau cerdas atau smart dikit kita musti pahami sudah menjadi kodratnya seorang pria akan melakukan tindakan hanya dengan logika, bayangkan saja ketika kita pergi dan mendatangi suatu tempat acara dan kita pulang larut di mana saat itu ada teman pria kita tahu dan kebetulan perjalanan yang dia tempuh sama dengan kita jadi sudah pasti jika dia berkeinginan membantu kita.