Mohon tunggu...
kazimi yu
kazimi yu Mohon Tunggu... WRITER AND ENTERPRENEUR -

Jemari dan ujung penaku adalah satu-satunya cara untuk mendekapmu ketika rinduku sudah membuncah...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kepada Pria yang Teguh Menjadi Setia Meski Pasangannya Bukan Sempurna

1 September 2016   07:01 Diperbarui: 1 September 2016   07:48 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="kepada pria tegas yang telah berani mengobrak abrik pertahananku...sampai di mana batas kesetiaanmu "][/caption]

Kamu memilih yang mana, mencintai atau di cintai ?

Akan ada banyak jawaban yang tertulis mengenai pertanyaan tersebut di atas, jika mencintai menjadi alasan pilihan kita maka kita akan pelajari seperti halnya belajar tentang kesabaran, keikhlasan, lapang dada, karena pada dasarnya mencintai itu kita tidak memaksakan ego kita kepada seseorang yang kita cintai, tetapi bila kita memilih untuk di cintai maka itu boleh saja tetapi ke arah sananya kita akan tidak ubahnya menjadi egois.

Aku ingin sekali mengucapkan terima kasih kepada kamu yang telah berani menata puing yang sudah aku robohkan untuk mendampingi dan berjanji mencintaiku dengan hati penuh meski aku memiliki lubang kekurangan di sana sini tetapi kau tetap dengan lugasmu masih menyayangiku

Dan tahukah kamu jika hatiku kerap meremang setiap menelaah cinta kita berdua ini, kisah kita memang bukan roman komersil dengan alur yang kerap terjadi seperti di layar televisi, kisah kita memiliki episode tersindiri di mana entah itu kau atau aku berupaya untuk menghargai setiap detiknya momen.

Berapa kali aku telaah hati hanya untuk bertanya apakah memang benar ini tentang jatuh cinta, dan berapa kali aku coba berbohong hanya untuk lari dari perasaan yang pada dasarnya ingin di hindari tetapi entah kenapa kamu selalu saja bisa menuntunku kembali untuk menapaki hari-harimu

Apakah ini sebuah bentuk kesetiaan yang kamu tunjukan dan sebuah pembuktian jika  sesungguhnya kamu benar dengan semua keputusanmu. Aku hanya mau bahagia dengan kemauanku dan berapa kali kamu katakan tidak perlu berubah untuk aku tetapi menjadilah dirimu sendiri tetapi jangan membohongi apa yang sudah di putuskan, karena setiap orang memilikipilihan sendiri dalam mengarungi hati kehidupannya.

Dan kepada kamu pria yang sudah dengan tegas berani menata puing yang sudah aku hancurkan terima kasih karena telah berani memasuki lorong yang aku haramkan untuk siapapun memasukinya, silahkan berjuang dengan sifat keras kepalamu dan sampai sejauh mana kamu akan sanggup bertahan dengan kesetiaanmu menghadapiku yang begitu complecated untuk di telaah.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun