Tanpa terasa memasuki tahun ke 2 sudah aku berada di Jerman, masih jelas di ingatan awal meenginjakan kaki di Jerman. Akhir februari beberapa tahun kala itu, aku mendarat di Hamburg airport dan untuk pertama kalinya tidak ada salju, hanya desah angin dingin yang menyelusup memaksa masuk melalui jaket tebal berbulu hanya untuk menyakiti tulang belulangku.
Dan inilah Jerman...Land of ideas.
Kini aku berada di salah satu bagian detak nadi Jerman, dan Hamburg sudah menjadi bagian dari kehidupanku karena segenggam janji dari tanah airku jika akan ku bawa pulang segulung impian bagi negeriku...
Berada di negara 4 musim dalam setahun memang tidak mudah bagi orang Indonesia, kita yang hampir setiap hari mengkonsumsi matahari dengan berlimpah ruah sepanjang tahun terkadang butuh proses penyesuaian yang mana setiap orang berbeda-beda, aku sendiri butuh 1 tahun lebih bahkan hampir selesai study aku masih harus selalu tersumbat hidungku karena alergi dan yang paling menyakitkan ketika harus kudamaikan nyeri belulang karena platina yang mengikat pangkal paha dan tulang kering kakiku...segala hal ku terima tanpa protes paling hanya nyengir-nyengir ketika snow mulai hadir mengkuliti.
pendingin ruangan paling murah sesuai kantong mahasiswa
Ac dan pendingin ruangan tidak lagi menjadi barang mewah di Indonesia karena ini sudah menjadi kebutuhan di negeri tropis, tetapi berbeda dengan Jerman...di Jerman mesin pendingin ruangan adalah hal luar biasa mewah, serius ini terjadi di sini...karena aku perhatikan hanya perkantoran dan Institut besar yang memiliki alat mesin pendingin atau
Ac. Akan tetapi berbeda halnya dengan pemanas ruangan yang biasa di kenal dengan
Heizung . Di Jerman
Heizung kerap di temui berdiri berdampingan dengan
Ac jika di rumah-rumah orang kaya dan fungsinya sebagai pengganti perapian karena ini lebih efisien.
autumn selalu menyajikan keindahan tersendiri
aku benci hening Hening yang menikamÂ
Aku benci dingin
Dingin yang perih menusuk
Aku benci sunyi
Sunyi yang menyayat
4 musim spring, summer, Autumn, winter mengajarkan aku untuk menjadi sosok yang kuat dan tabah...berjuang dan bertahan hidup di negeri jauh seberang , selalu yakin dan percaya jika Tuhan Maha Kaya akan bumiNya.
kopi,tugas,adalah makanan tiap hari
Sebelum memulai kelas perkuliahan di Jerman saya sempat mengulang kembali di student college karena untuk penyesuaian serta pengujian tingkat kesiapan mata kuliah yang akan kita terima nanti saat memulai kelas di Univercity, bahkan saya sama sekali tidak paham serta tidak bisa mengerti bahasa Jerman, awal saya datang, hanya dengan bermodal keyakinan dan percaya diri saja dan sedikit demi sedikit waktu memberikan kesempatan untuk saya, hanya bermodalkan bahasa Ingris yang notabene sebagai bahasa Internasional dan kegigihan serta disiplin dalam percakapan dengan bahasa Jerman akhirnya kesulitan dapat saya lewati.
meja pertama di kelas collage...tulisan bentuk protes ketikasudah penat dengan mata pelajaran
Hamburg universitat...my univercity
alena and with me...she is my first friend when i live in Hamburg
Tidak ada hal yang mudah tanpa melewati perjuangan, mencapai jejak menuju Hamburg adalah perjuangan yang amat melelahkan, di kala itu teman-teman SMA ku masih asyik dengan dunia fashion dan hingar bingar kehidupan remaja, namun aku justru berkutat di perpustakann menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mencari tahu di mana program beasiswa itu ada dan di tawarkan.
onion suit adalah sebutan untuk underwear musim dingin karena  pakaian yang di pakai dalam bentuk berlapis-lapis seperti bawang,Â
Danke
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya