Mengantarkanku lupa akan diri,ruang,waktu di kemutlakan frekuensi delta
Tak kuasa ku bendung air mata ini
Saat aku melihat dengan mata batin ini engkau berdiri di ujung sana dengan tersenyum...
Rasa itu adalah naluri dasar semua makhluk hidup, di mana terkadang selalu datang terlambat ketika hadir untuk di yakini
Meski bentangan waku dan jarak memisahkan namun jika rasa telah merasuki maka akan mampu memporak porandakan semua tatanan yang sudah tertata rapi , karena sebuah rasa sesunghuhnya sama dengan inti partikel yang tidak akan pernah mungkin tergenggam utuh
Rasa ini begitu berbeda dengan naluri lidah ketika mengecap sebuah rasa akan mengatakan ke sistem otak kemudian di hantarkan menuju mulut dan di ucapkan dengan sebutan manis,pahit atau asam...
Karena rasa ini mampu membuat sekujur tubuh akan gemetar karena sebuah arti kerinduan hingga menyakitkan
Namun, di ujung rasaku yang kunikmati kini aku hanya sedikit akan mengatakan terimakasih untuk sebuah rasa yang telah menuntunku meski dalam diammu,dalam angkuh dan kesombonganmu namun sesungguhnya porak porandalah pertahananku...
[caption caption="episode rasa..."]
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H