Di sini kami berdua memutuskan mencari makanan di karenakan sepanjang perjalanan kami hanya makan kentang goreng dan roti, akhirnya ingin mencari warteg atau nasi padang kami tidak menemukan maka pilihan kami restorant jepang.
Akhirnya jam 11 malam kami terbang menuju Newark dan tepat jam 7 pagi kami sampai kemudian menuju Wasington DC dan New York....perjalanan petualang yang sangat luar biasa. Memang terlihat gila, namun itulah hidup. Jika kau ingin segala hal berarti maka beranilah untuk keluar dari zona amanmu.
New York itu berada di sepertengah Washington DC salah satu kota terpadat dan riuh  di bagian Amerika serikat dan merupakan salah satu central perdagangan terbesar, pusat seni dan budaya, pusat perputaran keuangaan, pusat riset dan teknologi dan merupakan metropolitan dari Amerika serikat, dan satu hal lagi kantor besar Perserikatan Bangsa- bangsa juga berada di New York
Perjalanan dan riset yang harus kami lakukan dan bertemu beberapa narasumber harus kami lakukan kurang lebih 2 pekan, dan New York menemani kami meski sesekali gerimis dan hujan menyambut derai senyum dan tawa kami berdua.
Keadidayaan negara ini memang begitu terasa auranya, namun keramahan negeriku dan kecantikan juga kepolosan bangsaku tidak ada duanya. Di mana pun kaki ini berpijak Indonesiaku adalah negeri tercantik yang pernah ada dalam kaca mataku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H