Mohon tunggu...
kazimi yu
kazimi yu Mohon Tunggu... WRITER AND ENTERPRENEUR -

Jemari dan ujung penaku adalah satu-satunya cara untuk mendekapmu ketika rinduku sudah membuncah...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Merekam Langit New York

18 Juni 2016   13:02 Diperbarui: 19 Juni 2016   19:07 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sudut New York pagi hari (dokpri)

Di sini kami berdua memutuskan mencari makanan di karenakan sepanjang perjalanan kami hanya makan kentang goreng dan roti, akhirnya ingin mencari warteg atau nasi padang kami tidak menemukan maka pilihan kami restorant jepang.

embarcardero (dokpri)
embarcardero (dokpri)
Setelah beberapa jam menikmati suasana akhirnya kami memutuskan untuk kemabali ke airport karena kita harus sampai 2 jam sebelum keberangkatan menuju Newark.

Akhirnya jam 11 malam kami terbang menuju Newark dan tepat jam 7 pagi kami sampai kemudian menuju Wasington DC dan New York....perjalanan petualang yang sangat luar biasa. Memang terlihat gila, namun itulah hidup. Jika kau ingin segala hal berarti maka beranilah untuk keluar dari zona amanmu.

New York itu berada di sepertengah Washington DC salah satu kota terpadat dan riuh  di bagian Amerika serikat dan merupakan salah satu central perdagangan terbesar, pusat seni dan budaya, pusat perputaran keuangaan, pusat riset dan teknologi dan merupakan metropolitan dari Amerika serikat, dan satu hal lagi kantor besar Perserikatan Bangsa- bangsa juga berada di New York

Perjalanan dan riset yang harus kami lakukan dan bertemu beberapa narasumber harus kami lakukan kurang lebih 2 pekan, dan New York menemani kami meski sesekali gerimis dan hujan menyambut derai senyum dan tawa kami berdua.

Keadidayaan negara ini memang begitu terasa auranya, namun keramahan negeriku dan kecantikan juga kepolosan bangsaku tidak ada duanya. Di mana pun kaki ini berpijak Indonesiaku adalah negeri tercantik yang pernah ada dalam kaca mataku.

New york (dokpri)
New york (dokpri)
suatu pagi di New York (dokpri)
suatu pagi di New York (dokpri)
sudut New York pagi hari (dokpri)
sudut New York pagi hari (dokpri)
New York menyisakan pengalaman luar biasa untuk aku, ternyata setiap sudut kota ini begitu banyak pejaran yang dapat di petik, bukan untuk menyombongkan diri akan tetapi sekadar menunjukan bahwa kesempatan itu akan selalu ada ketika kita memiliki sebuah keyakinan bahwa kita akan mampu menuju ke sana.

hijab tidak menjadikan alasanku untuk diam dan terbelakang (dokpri)
hijab tidak menjadikan alasanku untuk diam dan terbelakang (dokpri)
Jejak langkahku semakin kuat merekam langit-langit New York. Tanpa ada keraguan dan ketakutan dengan bisingnya kota ini. Di mana pun kaki berpijak selalu yakin ini adalah bumi Allah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun