Mohon tunggu...
kazimi yu
kazimi yu Mohon Tunggu... WRITER AND ENTERPRENEUR -

Jemari dan ujung penaku adalah satu-satunya cara untuk mendekapmu ketika rinduku sudah membuncah...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengunjungi Surga Kecil dari Atambua

3 Juni 2016   13:18 Diperbarui: 3 Juni 2016   21:33 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Atambua adalah negeri yang unik dan cantik untukku, berada di bagian wilayah Indonesia timur yaitu di NTT masyarakat Atambua memiliki beberapa bahasa percakapan sehari-harinya yaitu sebagian besar masyarakatnya menggunakan bahasa tetun meski ada beberapa yang menggunakan bahasa kemak,dawan dan bunak.

Atambua dahulu di tahun 2000 adalah sebuah kota yang di kenal sebagai tempat penampungan dari orang-orang korban pengngungsian Timor-Timor merdeka.

Medan yang amat melelahkan karena jalanan tidak semulus di pulau Jawa bahkan berkelok kelok aku sempat beberapa kali harus mengeluarkan semua isi perutku, rasanya ingin menyerah saja, dan satu hal lagi cuaca di Atambua ketika musim panas dia akan panas sekali tetapi jika musim angin Australia wooow sungguh dingin, namun semua itu terobati ketika mata di suguhkan pemandangan yang amat eksotis, Atambua masih begitu perawan, jemari-jemari ku tidak berhenti mengabadikan setiap momen dan senyum untuk tulisan-tulisanku.

dokpri
dokpri
Setelah 5 jam perjalanan akhirnya sampai juga di Atambua, jika melakukan perjalanan ke sini jangan kaget dengan beberapa hal...orang Timor suka musik, tetapi musik mereka berbeda, orang sini rata-rata suka musik barat dan hip hop sepajang perjalanan musik di dalam kendaraan itu ya musik barat-barat. 

Pokoknya kita bisa ajeb-ajeb sampai pusing pala beta hehehe, dan yang buat aku miris nasib perputaran uang disini begitu memprihatinkan, kenapa aku bilang seperti itu karena setiap aku membayar sesuatu aku selalu mendapatkan uang kembalian yang kucel dan kotor dekil sekali aku sendiri heran kenapa bisa begitu...kecuali yang baru keluar dari ATM, nasib uang itu habis fashion dari mana gitu...

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Selama di Atambua aku gak pernah takut untuk kelaparan karena di sini banyak yang jualan masakan jawa dan si penjualnya orang jawa yang transmigrasi sampai sini, jadi dari soto ayam dan rawon juha pecel ayam aku masih bisa temui meski ada beberapa rumah makan yang jualan makanan tidak halal

NTT memang negeri yang tertinggal namun aku yakin pemerataan akan berjalan, dan hanya putra-putri dari Timorlah yang memiliki kesempatan besar untuk membangun negerinya

Kaca mataku juga di manjakan oleh laut yang begitu perawan

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Terus berjalan dan tidak pernah akan kembali menegok ke belakang, setiap perjalanan adalah pelajaran.

Atambua banyak mengajarkanku arti itu perbedaan dan arti persaudaraan, tidak ada perbedaan warna kulit dan kedudukan, kita semua sama dan lahir di tanah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun