Mohon tunggu...
kazimi yu
kazimi yu Mohon Tunggu... WRITER AND ENTERPRENEUR -

Jemari dan ujung penaku adalah satu-satunya cara untuk mendekapmu ketika rinduku sudah membuncah...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panggung Besar untuk Orang Kecil

18 Mei 2016   12:00 Diperbarui: 18 Mei 2016   16:33 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soekarno adalah seorang orator hebat yang lahir dari rahim negeriku, di balik kehebatan Soekarno ada sosok guru besar yang ikut andil dalam kebesaran namanya dialah  HOS.Cokroaminoto...seorang intelektual besar yang banyak membentuk kepribadian Soekarno sebagai seorang orator dan pembicara besar.

Terinspirasi oleh seorang Seokarno menjadikanku kerap berpikir. " kapan aku memiliki panggungku sendiri, berdiri di depan puluhan,ratusan atau bahkan ribuan semua orang hanya datang untuk mendengarkan aku berbicara." 

Terdengar gila dan mengada-ada memang, namun Buyaku selalu berkata " sukses adalah orang yang mampu membuat orang lain mendengar apa yang di katakannya "...teringat beberapa puluh tahun yang lalu aku kerap berbicara di depan cermin bahkan hingga detik ini aku masih sering berbicara sendirii seolah-olah aku berbicara dengan orang lain.

Lalu kenapa di depan cermin dan kenapa harus berbicara sendiri...dimana panggungku ?? 

Dan semua itu berawal dari kegilaanku berbicara di depan cermin dan berbicara sendirian....

Sungguh tidak pernah percaya dengan apa yang aku alami...Tuhan memberikan kesempatan kepadaku untuk menjadi pembicara dan motivator di depan ratusan undangan di mana seluruh orang-orang dari beberapa manca negara hadir, mungkin terlihat bukan sesuatu, akan tetapi sebuah kegilaan di ramu dengan keyakinan yang kukuh semua keinginan datang tanpa di duga-duga.

[caption caption="koleksi pribadi"][/caption]

Dubai adalah panggung besar pertamaku, teringat jelas ketika beberapa panitia event menanyakan kesediaanku untuk berbicara di sana bersama orang-orang hebat lainnya...Bangga dengan Bahasaku...Bahasa Indonesia, dari Jakarta aku sudah persiapkan jika aku akan berbicara dengan bahasa ibuku, tanah airku, hanya sederhana pikirku...lihat dan dengarkan ini bahasa bangsaku...bahasa yang di mana kami kukuhkan sebagai bahasa persatuan dan dengan darah serta air mata kami perjuangkan.

Begitu banyak mata dan pendengaran mendengarkan aku berbicara dengan bahasaku...seolah-olah aku merasakan buya, Soekarno dan Sang Guru Besar HOS.Cokroaminoto ikut berdiri di sampingku, terlihat kecil dan rapuh namun kami wanita Indonesia di lahirkan sebagai bangsa pejuang.

Panggung besar untuk orang kecil, itu adalah sebuah awal dari kegilaan yang di ramu bersama kuatnya keyakinan...hanya oran-orang yang berani melakukan hal-hal di luar kemampuan yang kelak akan menjadi orang bukan kebanyakan.

Begitu bangga ketika banyak orang dari negeri asing mendengarkan kebesaran bahasa kita bahasa indonesia...dan keebanggan itu adalah bukti di mana inilah hasil karya kami anak negeri, jika bukan di mulai dari diri kita sendiri lalu siapa lagi yang akan mengaharumkan bumi kita pertiwi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun